Kesalahan Grammar Yang Sebenarnya Tidak Salah! – Halo semuanya! Sebagai orang yang sedang belajar bahasa Inggris, tentu sering kali kita membuat kesalahan. Baik yang kita sadari atau tidak. Tapi ada saatnya ketika kita membuat kesalahan ketika sedang berbicara ataupun dalam tulisan, teman atau pun orang lain seringkali mengoreksi kesalahan kita. Bagi saya pribadi, ni sebenarnya tidak masalah ketika orang-orang memberikan feedback, dimana kamu bisa belajar dari sana. Saya pribadi sangat menyukai hal ini, ketika teman, saudara atau pun guru kamu membenarkan kesalahan dalam speaking kita. Bisa tentang tenses, preposition, penggunaan idiom, dll. Karena inilah cara saya dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris.
Namun kadang-kadang ada kalanya orang-orang yang sedikit arogan atau berlebihan, terus-terusan membenarkan grammar kita yang padahal itu tuh tidak salah sama sekali! Percayalah, hal ini sering banget terjadi. Nah, maka dari di artikel kali ini saya akan membahas hal-ha yang dianggap salah namun sebenerya tidak.
Mengakhiri kalimat dengan preposisi
Ada banyak orang yang mengatakan kalau tidak boleh mengakhiri kalimat dengan preposisi. Sebagai contoh, “Where are you going to?” Biasanya mereka bilang tidak boleh memakai preposisi “to” di akhir kalimat, secara grammar ini salah, yang benar itu “Where are you going?”. Padahal ini sebenarnya tidak masalah. Kamu boleh memakai preposisi “to” di akhir kalimat.
Contoh kalimat yang lain:
- Where are you going to?
- Who are you talking to?
- Who are you walking with?
- Who are you eating with?
- Where are you coming from?
Beberapa contoh di atas sama sekali tidak masalah, kamu bisa memakai ini di berbagai kesempatan. Walaupun kedengarannya terdengar seperti tidak natural, mungkin karena itu kamu belum terbiasa saja. Atau kamu bisa mengubah sususan katanya dari “Who are you talking to right now?” menjadi “To whom are you talking right now?”. Kalimat yang kedua sebenarnya boleh dibilang yang paling benar, tapi jujur, saya sendiri merasa kalimat ini malah terdengar tidak natural. Ya, karena di dalam keseharian tidak terlalu sering dipakai atau bahkan tidak pernah digunakan. Jadi, pakai saja yang pertama.
Data is vs data are
Terdapat banyak kata dalam bahasa Inggris yang kelihatannya singular namun padahal plural. Contohnya dengan kata data. Kalau kita bahas dari akar katanya, data berasal dari bahasa latin yang dari latin sendiri itu plural. Ini sebenarnya masuk akal, karena kalau ada kumpulan informasi berbeda jelaslah itu plural. Ada contoh kalimat yang sering digunakan yaitu “This data isn’t enough” dan mungkin ada orang yang memberitahumu kalau itu seharusnya “These data aren’t enough”. Namun sebenarnya kata “data” bisa dipakai sebagai singular maupun plural. Ini tergantung konteks dalam percakapan. Kalau yang kamu maksud adalah banyaknya informasi yang sedang kamu bicarakan maka kamu pakai verb yang plural, namun kalau merujuk pada satu informasi saja, maka data menjadi singular.
I’m good vs I’m well
Kesalahan selanjutnya adalah kesalahan yang sangatlah umum atau banyak dilakukan. Dan biasanya banyak orang secara otomatis mengoreksi ini. Ketika seseorang bertanya kepadamu “How are you?” Kamu bisa menjawabnya dengan “I’m good”. Namun bagi sebagian orang mungkin kedengarannya salah. Hal yang saya ingin kamu ingat, kalau kita berbicara grammar lebih jauh lagi, “I’m good” adalah benar.
Ada lagi hal yang penting, kalau kamu sedamng mengerjakan tes atau ujian, kamu bisa mengatakan I’m good, tapi kalau orang yang memeriksanya tidak terbiasa dengan ini mungkin akan mengurangi skornya. Kalau saya sendiri ketika menemukan soal seperti ini dalam writing test, saya lebih cenderung menjawab dengan “I’m well”. Tapi dalam kehidupan sehari-hari kamu bisa menggunakan I’m good juga, karena memang ini yang lebih umum.
Kalau kamu bingung yang mana yang benar, simak penjelasannya di sini. Memang ada aturan, ketika ada verb (termasuk to be), harus dipasangkan dengan adverb. Kalau kamu ingin menjelaskan sesuatu, dalam hal ini verb, maka kamu harus menggunakan adverb. Karena adverb sendiri dalam kalimat berfungsi untuk menjelaskan verb.
Contoh kalimat verb + adverb
- He runs quickly
- She writes correctly
- He sees poorly
- I run well
Namun ada juga yang disebut linking verb. Ketika kamu ingin menjelaskan state atau kondisi/keadaan, maka kamu harus menggunakan linking verb + adjective. Dan ini juga berhunbungan dengan stative verb, seperti taste, feel, act, seem, become, sound, appear, look, turn.
Berikut contohnya dalam kalimat:
- She seems okay
- She seems fine
- She seems beautiful
- I feel bad
Karena dalam hal ini menjelaskan keadaan atau situasi tertentu, maka tidak masalah menggunakan adjective. Itulah kenapa kita pakai frasa I’m good.
You and me vs you and I
Hal selanjutnya yang sering koreksi adalah pengunaan me. Contoh dalam kalimat ajakan ini “Do you want to come out with Dima and me?” Dan lawan bicara kamu akan bilang “Do you mean with Dima and I” Aturan tak tertulisnya disini adalah menghilangkan Dima-nya ketika kamu ingin mengajak sesorang dan akan berkata “Do you want to come out with me?” Dalam hal ini akan aneh kalau kamu pakai I, “Do you want to come out with I”
Kapan pun kamu merasa ragu, coba untuk menghilangkan orang kedua atau objek kedua dalam sebuah kalimat. Dan lihat apa yang kamu rasa terhadap me vs I, kalau kamu rasa tidak aneh maka itu benar.
Baca Juga: Mulailah Berpikir Dalam Bahasa Inggris. Stop Menerjemahkan Di Kepalamu!
Memulai kalimat dengan hopefully
Kesalahan berikutnya yang sering orang-orang coba koreksi adalah penggunaan kata hopefully di awal kalimat. Coba perhatikan contoh kalimat ini, “Hopefully, Lina will record another video”. Nah, orang yang coba mengkoreksi kalau hopefully tidak bisa di awal kalimat dikarenakan kata ini seperti adverb. Padahal dalam konteks ini hopefully itu bisa disebut sebagai introductory word atau kata-kata yang biasa digunakan untuk mengawali kalimat. Seperti pada kata however, furthermore, dll. Dan ini kamu bisa menggunakan kata ini pada awal kalimat.
Begitulah penjelasan tentang penggunaan kata yang sering orang koreksi. Intinya adalah jangan takut dalam membuat kesalahan ketika kamu sedang belajar bahasa Inggris. Karena itu adalah hal yang normal. Kalau dalam hal speaking, memang harus sering praktik. Carilah komunitas atau teman yang bisa jadikan partner kamu. Namun kalau tidak ada, kamu bisa mengikuti kursus bahasa Inggris. Namun yang orientasi ke praktik. Dan saya sarankan kursus online saja. Karena lebih flexible. Jadi, mulai sekarang cari kursus bahasa Inggris online terbaik yang ada di kotamu. Salah satu yang bagus adalah Lembaga kursus Fluentz. Karena tutornya professional dana hanya menggunakan bahasa Inggris di dalam kelas.
Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi websitenya dengan mengklik link ini.