Hi, Fluentzies!
Sering merasa bingung saat harus menyampaikan ulang perkataan teman, bos, atau klien tanpa mengubah makna aslinya? Dalam dunia komunikasi profesional maupun sehari-hari, kemampuan mengutip ucapan orang lain atau reported speech adalah skill vital yang tak boleh diabaikan. Kalau kamu masih sering tertukar aturan main antara Direct vs Indirect Speech, jangan khawatir karena kamu berada di tempat yang tepat.
Mari kita bedah tuntas topiknya agar kemampuan storytelling bahasa Inggris kamu makin jago dan terdengar natural. Yuk, simak!
Apa Itu Direct dan Indirect Speech?
Sebelum masuk ke rumus yang bikin pusing, kita samakan dulu persepsinya. Sederhananya, Direct Speech adalah kalimat langsung. Kamu mengutip perkataan seseorang sama persis, kata per kata, tanpa ada yang diubah sedikit pun.
Biasanya kalimat ini ditandai dengan tanda kutip (“…”). Contoh paling gampang bisa dilihat saat kamu membaca novel atau transkrip wawancara. Fokusnya adalah keaslian ucapan si pembicara saat itu juga.
Sedangkan Indirect Speech (atau sering disebut Reported Speech) adalah kalimat tidak langsung. Di sini, kamu menceritakan kembali apa yang orang lain katakan, tapi dengan bahasamu sendiri dan struktur kalimat yang disesuaikan.
Tanda kutipnya hilang, dan biasanya ada perubahan tenses atau kata ganti. Ini sering banget dipakai saat kamu lagi curhat, bikin minutes of meeting, atau menyampaikan pesan dari atasan ke rekan kerja.
Memahami perbedaan mendasar Direct vs Indirect Speech ini adalah kunci awal supaya kamu nggak salah konteks.
Perbedaan Direct vs Indirect Speech
Mari kita bedah perbedaan Direct vs Indirect Speech ini sampai ke akar-akarnya. Seringkali, kesalahan terjadi bukan karena nggak hafal rumusnya, tapi karena kita lupa konsep dasar perbedaan penggunaannya dalam situasi nyata.
Berikut adalah 4 perbedaan utama yang wajib kamu pahami supaya nggak salah konteks saat ngobrol:
1. Tanda Baca dan Struktur (Punctuation)
Ini perbedaan paling kelihatan secara visual.
Direct Speech: Selalu pakai tanda kutip “…” untuk mengapit ucapan asli pembicara. Biasanya diawali huruf kapital dan intonasi emosionalnya tetap dipertahankan.
Contoh: Sarah said, “I hate Monday meetings.”
Indirect Speech: Tidak memakai tanda kutip. Ucapan pembicara dilebur ke dalam struktur kalimat pelapor.
Sering pakai kata sambung that, if, atau whether, meskipun sebenarnya kata sambung ini kadang di-skip dalam percakapan informal.
Contoh: Sarah said that she hated Monday meetings.
Kalimat Direct terlihat lebih dramatis, sedangkan Indirect sudah mengalami proses netralisasi untuk keperluan laporan atau storytelling.
2. Pergeseran Waktu (Tense Backshift)
Kalau bagian ini belum klik, Reported Speech akan terasa menyebalkan. Tapi begitu kamu paham pola backshift, semuanya terasa logis.
Direct Speech: Menceritakan ucapan sesuai waktu saat ucapan keluar.
Indirect Speech: Karena ucapan dilaporkan setelah momen itu lewat, tenses ikut mundur satu langkah.
Contoh perubahan:
- am / is → was
- will → would
- can → could
- has / have → had
Contoh perubahan kalimat:
- Direct: “I am sad.”
- Indirect: He said that he was sad.
3. Sudut Pandang Pelaku (Pronoun Change)
Bagian ini sering banget bikin kalimat kamu terdengar aneh atau lucu tanpa disadari.
Direct Speech: Menggunakan sudut pandang pembicara (I, me, my, our) karena mengutip ucapan asli.
Indirect Speech: Kamu wajib mengubah pronoun sesuai sudut pandang pelapor.
Contoh:
- Direct: “I love my job.”
- Indirect: She said that she loved her job.
Kalau kamu lupa mengubah pronoun, kalimatnya bisa jadi terdengar seperti kamu sedang mengutip seseorang tapi pakai perasaan pribadi.
4. Keterangan Waktu & Tempat
Kalau kamu ingin Reported Speech terasa natural, bagian ini wajib diperhatikan.
Direct Speech: Menggunakan keterangan real-time berdasarkan momen ucapan.
Contoh: now, today, tomorrow, yesterday, here
Indirect Speech: Keterangan waktu dan tempat tergeser mengikuti timeline pelaporan.
Contoh: then, that day, the next day, the day before, there
Orang sering lupa bagian ini di speaking, dan grammar-nya jadi kerasa janggal.
Aturan Perubahan Tenses (The Backshift Rules)
Nah, masuk ke bagian yang sering dianggap horor oleh siswa di Fluentz. Tapi tenang, logikanya sebenarnya sederhana, mundurkan satu langkah ke masa lalu.
Kenapa? Karena saat kamu melapor (reporting), kejadian bicaranya sudah selesai. Berikut panduan lengkap perubahan tenses yang wajib kamu catat:
1. Simple Present menjadi Simple Past
Ini yang paling dasar. Kalau aslinya kejadian sekarang, laporannya jadi kejadian lampau.
Direct: “I work at a bank,” said Sarah.
Indirect: Sarah said that she worked at a bank. Lihat bedanya? “Work” berubah jadi “Worked”.
Mau tau info lengkap tentang Pengertian Simple Past Tense, Fungsi, Rumus, dan Contoh Kalimatnya? Cek artikel ini ya.
2. Present Continuous menjadi Past Continuous
Kalau dia bilang sedang melakukan sesuatu, laporannya menjadi “dia dulu sedang melakukan sesuatu”.
Direct: “I am playing football,” said Tom.
Indirect: Tom said that he was playing football. Am playing berubah menjadi was playing.
3. Present Perfect menjadi Past Perfect
Rumusnya gampang: Has/Have berubah menjadi Had.
Direct: “I have finished the report,” she said.
Indirect: She said that she had finished the report.
4. Simple Past menjadi Past Perfect
Kalau aslinya sudah lampau, harus dibuat lebih lampau lagi menggunakan Had + Verb 3.
Direct: “I bought a car yesterday,” he said.
Indirect: He said that he had bought a car the day before.
Banyak yang salah di sini dengan tetap menggunakan Simple Past. Padahal untuk akurasi Reported Speech, Past Perfect lebih tepat.
5. Future (Will) menjadi Past Future (Would)
Direct: “I will call you,” he promised.
Indirect: He promised that he would call me. Jangan pernah pakai “will” lagi di indirect speech kalau main verb-nya past tense (said/told).
Pengecualian, Tenses TIDAK PERLU berubah jika yang dibicarakan adalah fakta umum (General Truth) yang kebenarannya abadi.
Direct: The teacher said, “The sun rises in the east.”
Indirect: The teacher said that the sun rises in the east. (Tetap rises, bukan rose).
Mau Belajar Struktur Bahasa Inggris dengan Cara yang Tepat?
Jika kamu ingin benar-benar memahami struktur bahasa inggris sekaligus meningkatkan kemampuan grammar atau speaking speaking sampai benar-benar mahir, Fluentz Course adalah tempat yang tepat untuk memulai.
Tunggu apa lagi? Cek di Kursus Bahasa Inggris Online Terbaik dari Fluentz sekarang. Mulai dari level basic hingga advanced, semua dirancang agar kamu berkembang lebih cepat dan semakin percaya diri.









