HI, Fluentzies!
Kalau kamu sedang belajar grammar tingkat menengah, conditional sentence type 2 pasti sering muncul. Tipe ini cukup tricky karena berbicara tentang situasi hipotetis, hal yang tidak terjadi sekarang, atau kecil kemungkinannya terjadi.
Banyak siswa sering bingung membedakan tipe 1 dan tipe 2, apalagi kalau sudah masuk bagian if-clause dan main clause.
Nah, di artikel ini kamu bakal belajar Rumus Conditional Sentence Type 2, lengkap dengan contoh dan penjelasannya yang mudah kamu ikuti. Yu, simak!
Apa Itu Conditional Sentence Type 2?
Conditional Sentence Type 2 adalah bentuk kalimat pengandaian yang membahas situasi yang tidak nyata, hipotetis, atau nggak mungkin terjadi di masa sekarang. Kalimat ini sering dipakai untuk menunjukkan harapan yang berlawanan dengan kenyataan.
Misal:
If I had wings, I would fly around the world. (Kenyataannya kamu tidak punya sayap.)
If she lived closer, we would hang out more often. (Kenyataannya dia tinggal jauh.)
Kalimat-kalimat seperti ini dipakai juga saat kamu ingin menyampaikan kritik halus, saran, atau sekadar curhat tentang situasi yang kamu inginkan tapi belum kesampaian.
Rumus Conditional Sentence Type 2
Rumusnya sebenarnya simpel, tapi banyak orang sering keliru, terutama soal penggunaan verb 2 dan bentuk were. Berikut struktur dasarnya:
- If Clause (anak kalimat): Subject + Verb 2
- Main Clause (induk kalimat): Subject + would + Verb 1
Formatnya bisa seperti ini: If + S + Verb 2, S + would + Verb 1
atau dibalik: S + would + Verb 1 + if + S + Verb 2
Contoh:
If I won the lottery, I would buy a small island.
I would travel more if I had more free time.
Catatan penting
Pada Conditional Sentence Type 2, kamu selalu pakai Verb 2, meskipun maksudnya sekarang. Dan untuk subjek I/he/she/it, kata kerja be berubah menjadi were, bukan was.
Karena ini bentuk pengandaian, grammar English lebih memilih konsistensi bentuk “were”. Meskipun begitu, dalam percakapan sehari-hari, orang kadang memakai was juga. Bukan berarti benar, tapi sering dipakai.
Kapan Kamu Harus Menggunakan Conditional Sentence Type 2?
Biasanya kamu butuh grammar ini saat:
- Bicara tentang situasi yang mustahil atau tidak nyata
Contoh: If I could breathe underwater, I would explore the ocean every day.
- Mengungkapkan keinginan yang bertentangan dengan kenyataan sekarang
If I had more confidence, I would speak English more often.
- Memberi saran atau kritik halus
If I were you, I would apply for that scholarship.
- Mengungkapkan situasi ideal
If our office had flexible hours, people would be more productive.
Kamu juga bisa pakai ini buat hal lucu-lucuan atau fantasi kecil yang sering kamu pikirkan pas lagi bosan di bus atau MRT. Grammar ini sangat fleksibel, tinggal kamu sandingkan dengan kreativitas.
Contoh Conditional Sentence Type 2 dan Penjelasannya
Di bagian ini, kamu akan menemukan contoh yang lebih lengkap, dengan penjelasan supaya kamu paham konteksnya.
- If I had more money, I would take a full-time English course.
Artinya kamu tidak punya cukup uang sekarang. Ini bentuk pengandaian.
- If she lived in Jakarta, we would meet every weekend.
Nyatanya dia tinggal jauh, jadi ini hanya harapan.
- If I were a CEO, I would implement remote Fridays.
Ini fantasi sekaligus kritik halus.
- If we had enough time, we would finish the project earlier.
Nyatanya waktu tidak cukup.
- If he studied consistently, he would improve his pronunciation faster.
Ini saran halus. Grammar Type 2 sering dipakai di konteks pendidikan.
- If you were more patient, things would be easier.
Makna tersirat, kamu kurang sabar, tapi kalimat tetap terdengar sopan.
- If the weather were better, we would go hiking.
Nyatanya cuaca tidak mendukung.
- If I knew her number, I would call her.
Terdengar seperti cerita drama Asia, tapi cocok untuk latihan grammar.
- If he had a better laptop, he would join the online class.
Ini juga bentuk kritik halus terhadap kondisi saat ini.
- If I were in charge, I would change the whole system.
Dipakai untuk menyampaikan opini besar tapi tetap sopan.
Semua contoh di atas menggunakan pola If + Verb 2 dan would + Verb 1. Ini struktur yang bisa kamu pakai kapan pun kamu bikin kalimat andaikan.
Kalau kamu mau penjelasan yang lebih lengkap termasuk type 0, type 1, type 2, type 3, sampai mixed conditional, kamu bisa baca artikel ini:
Conditional Sentence: Pengertian, Rumus, dan Contoh Kalimat
Contoh Kalimat Panjang Menggunakan Conditional Sentence Type 2
Supaya kamu lebih kebayang penggunaannya dalam teks panjang, perhatikan contoh berikut:
If I lived in London, I would probably spend most of my weekends visiting museums. The city would be perfect for someone who loves history and art. And honestly, if the weather were warmer, people would enjoy outdoor activities even more.
Contoh seperti ini sering dipakai dalam essay, speaking test IELTS, bahkan percakapan santai.
Mau Belajar Grammar dan Speaking dengan Cara yang Lebih Natural?
Jika kamu ingin benar-benar menguasai grammar seperti Conditional Sentence Type 2 sambil meningkatkan kemampuan speaking sampai benar benar mahin, Fluentz Course bisa jadi tempat terbaik buat kamu mulai sekarang.
Kami menggunakan metode Experiential Immersive Learning, yang fokus pada pembiasaan, praktik nyata, dan komunikasi yang efektif.
Daftar di kursus bahasa inggris online terbaik di Fluentz sekarang juga. Mulai dari kelas basic sampai advanced, semua dibuat biar kamu berkembang lebih cepat dan percaya diri.









