Tips and Trick Story Telling Bahasa Inggris

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on linkedin
Share on email

story telling english

Pernah nggak sih kamu merasa nervous atau bingung saat diminta cerita dalam bahasa Inggris? Mungkin kamu punya cerita seru, pengalaman lucu, atau bahkan ide brilian, tapi begitu harus diungkapkan dalam bahasa Inggris, tiba-tiba semua kata seolah hilang dari kamus. 

Kadang, masalahnya bukan cuma soal vocabulary atau grammar, tapi juga soal gimana cara merangkai cerita biar menarik dan nggak ngebosenin. Kita mungkin takut salah ngomong, takut diejek, atau malah takut cerita kita jadi garing. Padahal nih, story telling itu skill yang penting banget, lho.

Nah, di artikel ini, Mintzy mau bagi-bagi tips dan trik jitu biar kamu makin pede dan jago story telling dalam bahasa Inggris. Mintzy bakal kasih tau rahasia-rahasia biar ceritamu nggak cuma nyampe ke pendengar, tapi juga bisa bikin mereka terpukau.

Kenapa Sih Story Telling Itu Penting Banget?

Sebelum kita masuk ke tips dan trik, yuk kita pahami dulu kenapa sih story telling dalam bahasa Inggris itu penting banget buat dikuasai. 

Pertama, seperti yang Mintzy bilang tadi, story telling itu bukan cuma soal ngomong doang, tapi soal connecting sama orang lain. Dengan cerita, kamu bisa bikin orang lain ngerasa lebih dekat sama kamu, ngerti perasaan kamu, dan bahkan terinspirasi sama kamu.

Kedua, di era kayak sekarang ini, kemampuan story telling itu jadi nilai plus banget. Kamu bisa bikin konten yang menarik di media sosial, blog, atau bahkan podcast. Siapa tahu, kamu bisa jadi influencer atau content creator terkenal, kan?

Ketiga, story telling itu bisa jadi cara yang asyik banget buat belajar bahasa Inggris. Kamu bisa belajar vocabulary baru, grammar, dan bahkan pronunciation dengan cara yang lebih seru dan nggak ngebosenin. Jadi, sambil nyelam, minum air deh!

Tips Jitu Biar Story Telling-mu Makin Natural

Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu, yaitu tips dan trik story telling dalam bahasa Inggris. Mintzy udah rangkum beberapa poin penting yang bisa kamu coba praktekkan:

1. Pilih Cerita yang Tepat

Langkah pertama yang paling penting adalah memilih cerita yang kamu banget. Pilih cerita yang kamu suka, yang kamu kuasai, dan yang kamu banget. 

Kenapa? Soalnya, kalau kamu cerita tentang sesuatu yang kamu suka, kamu bakal lebih semangat dan antusias. Energi positifmu itu bakal nular ke pendengar, lho!

Nggak harus cerita yang heroik atau luar biasa, kok. Cerita sehari-hari yang sederhana tapi punya makna juga bisa jadi pilihan yang bagus. 

Misalnya, cerita tentang pengalaman lucu waktu pertama kali coba masak, cerita tentang perjuangan kamu belajar sesuatu yang baru, atau bahkan cerita tentang kucing kesayanganmu. 

2. Kenali Audiensmu

Sebelum mulai cerita, coba deh kamu pikirin dulu siapa yang bakal jadi pendengarmu. Apakah mereka teman-temanmu, dosenmu, atau mungkin orang yang baru kamu kenal? Dengan ngenalin audiensmu, kamu bisa nyesuaikan gaya ceritamu biar lebih pas.

Kalau kamu cerita ke teman-temanmu, kamu bisa pakai bahasa yang lebih santai dan slang. Tapi, kalau kamu cerita di depan dosen atau atasan, tentu kamu harus pakai bahasa yang lebih formal dan sopan. Intinya, know your audience!

3. Bikin Opening yang Catchy

Kesan pertama itu penting banget, lho. Makanya, kamu harus bikin opening cerita yang catchy dan bisa bikin pendengar langsung penasaran. Kamu bisa mulai dengan pertanyaan, kutipan, atau bahkan statement yang mengejutkan.

Contohnya, daripada bilang “Aku mau cerita tentang pengalamanku waktu liburan ke Bali”, kamu bisa bilang “Pernah kebayang nggak sih, gimana rasanya dikejar-kejar monyet di tengah hutan?”. Pasti lebih seru, kan?

4. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Sederhana

Ingat, tujuanmu cerita itu biar orang lain ngerti. Jadi, jangan pakai kata-kata yang terlalu jelimet atau kalimat yang terlalu panjang. Gunakan bahasa yang jelas, sederhana, dan mudah dimengerti.

Kalau ada kata-kata yang mungkin sulit dimengerti, coba deh kamu jelaskan dengan bahasa yang lebih sederhana atau kasih contoh. Jangan sampai pendengarmu malah bingung dan nggak nyambung sama ceritamu.

5. Manfaatkan Body Language dan Ekspresi Wajah

Story telling itu bukan cuma soal ngomong, tapi juga soal akting. Jadi, jangan ragu buat manfaatin body language dan ekspresi wajahmu buat bikin ceritamu makin hidup.

Kalau kamu cerita tentang sesuatu yang lucu, jangan takut buat ketawa. Kalau kamu cerita tentang sesuatu yang sedih, jangan ragu buat nunjukin ekspresi sedihmu. Dengan begitu, pendengarmu bakal lebih ngerasa terlibat dalam ceritamu.

6. Jaga Kontak Mata

Waktu cerita, jangan lupa buat jaga kontak mata sama pendengarmu. Kontak mata itu penting banget buat ngebangun koneksi dan kepercayaan. Dengan jaga kontak mata, kamu bisa nunjukin kalau kamu serius dan peduli sama mereka.

Tapi, jangan melototin satu orang aja, ya. Coba deh kamu liat ke beberapa orang secara bergantian. Biar semua ngerasa diperhatikan.

7. Atur Intonasi dan Kecepatan Bicara

Intonasi dan kecepatan bicara itu juga punya peran penting dalam story telling. Coba deh kamu mainin intonasimu biar ceritamu nggak flat. Naikkan intonasimu waktu kamu cerita tentang sesuatu yang seru, dan turunkan intonasimu waktu kamu cerita tentang sesuatu yang sedih.

Jangan terlalu cepat atau terlalu lambat waktu bicara. Sesuaikan kecepatan bicaramu dengan mood ceritamu. Kalau kamu cerita tentang sesuatu yang * menegangkan*, kamu bisa bicara sedikit lebih cepat. Tapi, kalau kamu cerita tentang sesuatu yang romantis, kamu bisa bicara sedikit lebih lambat.

Contoh Story Telling English Singkat

Biar kamu makin kebayang, Mintzy kasih contoh story telling English singkat, ya:

The Magic Pencil

One day, a boy named Leo found a pencil on the street. He picked it up and brought it home. When he drew something with it, the drawing came to life!

He drew a cat, and suddenly a real cat appeared on his bed. He drew a house, and there was a small house beside his room. But when he drew a monster… the problem began.

He had to find a way to erase the monster and save his town. In the end, he learned to use the pencil wisely. Leo became a great artist, but he never used the magic pencil again.

Gaya ceritanya ringan, tapi punya alur dan pesan. Cocok banget buat kamu yang lagi belajar menyusun narasi.

Yuk, Asah Skill Story Telling-mu di Fluentz!

Nah, Fluentzies, itu dia beberapa tips dan trik story telling dalam bahasa Inggris yang bisa Mintzy bagikan. Semoga bisa ngebantu kamu buat jadi story teller yang handal, ya!

Tapi, kalau kamu ngerasa masih butuh bimbingan dan pengen belajar lebih dalam lagi soal story telling dan bahasa Inggris, yuk gabung aja sama Fluentz!

Di Fluentz, kamu bakal dibimbing sama tutor-tutor berpengalaman yang siap ngebantu kamu buat nguasain bahasa Inggris dengan cepat, alami, dan efektif.

Tunggu apa lagi? Yuk, daftar Kursus bahasa Inggris di Fluentz sekarang juga

Fluentz perfect for online courses and other institutes. It’s a complete solution with lms features and functionalities.

Contact Us

Ruko Emerald Summarecon Bekasi.

Jalan Bulevar Selatan No. 08 blok UG, RT 04/11, Marga Mulya, Bekasi Utara.

+62 851-6631-7514