Ketika kamu berencana untuk studi atau bekerja di luar negeri, kamu pasti akan mendengar tentang tes kemampuan bahasa Inggris seperti TOEFL, IELTS, dan TOEIC.
Ketiga tes ini sering menjadi syarat utama dalam berbagai institusi dan perusahaan internasional. Namun, apa sih perbedaan di antara ketiganya? Memahami perbedaan ini penting agar kamu bisa memilih tes yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu.
TOEFL (Test of English as a Foreign Language)
TOEFL dirancang untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris dalam konteks akademik. Tes ini sering digunakan sebagai syarat masuk universitas di negara-negara berbahasa Inggris, terutama di Amerika Serikat.
TOEFL menekankan pada pemahaman dan penggunaan bahasa Inggris yang diperlukan dalam lingkungan perkuliahan, seperti membaca artikel ilmiah, mendengarkan kuliah, dan menulis esai.
Format Tes:
- Reading: Menguji kemampuan memahami teks akademik.
- Listening: Menguji kemampuan memahami percakapan dan kuliah dalam konteks akademi
- Speaking: Menguji kemampuan berbicara tentang topik akademik.
- Writing: Menguji kemampuan menulis esai berdasarkan materi yang dibaca dan didengar.
- Durasi: Sekitar 4 jam.
- Skor: Berkisar antara 0 hingga 120.
IELTS (International English Language Testing System)
IELTS digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris dalam konteks akademik dan umum. Tes ini biasanya diperlukan bagi mereka yang ingin studi, bekerja, atau bermigrasi ke negara-negara seperti Inggris, Australia, dan Kanada.
IELTS memiliki dua versi: Academic dan General Training. Versi Academic digunakan untuk tujuan pendidikan tinggi dan imigrasi, sementara versi General Training digunakan untuk tujuan non-akademis seperti imigrasi dan pelatihan di tempat kerja.
Format Tes:
- Listening: Menguji kemampuan memahami percakapan dan monolog.
- Reading: Menguji kemampuan memahami teks dari buku, majalah, dan surat kabar.
- Writing: Menguji kemampuan menulis esai dan surat formal.T
- Speaking: Menguji kemampuan berbicara melalui wawancara langsung dengan penguji.
- Durasi: Sekitar 2 jam 45 menit.
- Skor: Menggunakan sistem band dari 1 hingga 9.
TOEIC (Test of English for International Communication)
TOEIC fokus pada kemampuan bahasa Inggris dalam konteks bisnis dan komunikasi internasional. Tes ini sering digunakan oleh perusahaan untuk menilai kemampuan bahasa Inggris karyawan atau calon karyawan dalam lingkungan kerja.
TOEIC memusatkan perhatian pada kemampuan bahasa Inggris yang diperlukan dalam situasi bisnis, seperti memahami laporan, email, dan percakapan bisnis.
Format Tes:
- Listening Comprehension: Menguji kemampuan memahami percakapan dan pengumuman dalam konteks bisnis.
- Reading Comprehension: Menguji kemampuan memahami dokumen tertulis seperti laporan dan emai
- Durasi: Sekitar 2 jam.
- Skor: Berkisar antara 10 hingga 990.
Perbandingan Antara TOEFL, IELTS, dan TOEIC
Memilih tes yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuanmu. Berikut adalah perbandingan singkat:
Tujuan:
- TOEFL: Studi di universitas berbahasa Inggris.
- IELTS: Studi, bekerja, atau migrasi ke negara berbahasa Inggris.
- TOEIC: Menilai kemampuan bahasa Inggris dalam konteks bisnis.
Aksen Bahasa:
- TOEFL: Menggunakan aksen Amerika.
- IELTS: Menggunakan aksen British.
- TOEIC: Menggunakan aksen Amerika.
Format Speaking:
- TOEFL: Merekam jawaban melalui komputer.
- IELTS: Wawancara langsung dengan penguji.
- TOEIC: Tidak ada bagian speaking dalam format standar.
Memilih Tes yang Tepat untuk Kebutuhanmu
Memilih antara TOEFL, IELTS, atau TOEIC tergantung pada tujuan dan kebutuhanmu:
- Jika ingin studi di universitas Amerika: TOEFL mungkin lebih sesuai.
- Jika berencana migrasi ke Inggris atau Australia: IELTS adalah pilihan tepat.
- Jika fokus pada karier internasional di perusahaan multinasional: TOEIC bisa menjadi pilihan terbaik.
Gimana Milih Tes Bahasa Inggris yang Paling Cocok Buat Kamu?
Kamu pasti pernah bingung, kan? Harus pilih TOEFL, IELTS, atau TOEIC? Tenang, di sini kita bahas biar kamu nggak asal milih. Pertama, lihat tujuan utama kamu. Kalau kamu ingin kuliah di luar negeri, misalnya di Amerika, TOEFL cocok banget.
Tapi kalau kamu ngebidik Inggris, Australia, atau New Zealand, IELTS biasanya jadi syarat wajib. Terus, kalau kamu nggak kuliah tapi lebih fokus ke karier, kerja di perusahaan internasional, atau sekadar ingin ningkatin nilai jual CV kamu, TOEIC bisa jadi jalan yang pas.
Kenapa? Karena TOEIC emang didesain buat dunia kerja dan komunikasi profesional. Nah, jadi sebelum daftar ujian, kamu harus punya bayangan jelas soal rencana ke depan. Jangan cuma ikut-ikutan. Pastikan kamu tahu, kamu ngambil tes ini buat apa dan kemana arahnya.
Kenapa Hasil Tes TOEFL, IELTS, dan TOEIC Bisa Nentuin Masa Depan?
Gini bro, skor dari TOEFL, IELTS, dan TOEIC itu ibarat “tiket masuk” ke dunia yang lebih luas. Bukan cuma buat kuliah atau kerja, tapi juga buat nunjukin ke dunia kalau kemampuan bahasa Inggrismu itu mumpuni.
Misalnya gini. Ada dua kandidat kerja. Skill teknis mereka sama. Tapi yang satu punya sertifikat TOEIC dengan skor tinggi, dan satunya nggak. Perusahaan pasti lebih tertarik sama yang punya bukti kemampuan bahasa.
Simple banget alesannya. Dunia kerja sekarang makin global. Semua orang dituntut bisa komunikasi lintas negara. Atau buat kamu yang lagi ngincar beasiswa, TOEFL dan IELTS itu sering jadi syarat utama.
Skor tinggi bisa bikin kamu lebih menonjol dari ratusan pendaftar lainnya. Bahkan, beberapa kampus di luar negeri bisa kasih beasiswa tambahan kalau skor TOEFL kamu di atas rata-rata. Mantap, kan? Jadi jangan anggap remeh ya. Sertifikat hasil tes ini bisa banget buka pintu rezeki yang lebih besar.
Tips Biar Siap Hadapi Tes TOEFL, IELTS, atau TOEIC
Nah, sekarang kita ngomongin soal persiapan. Banyak yang bilang, “Wah susah banget ngerjain TOEFL!” atau “IELTS bikin stress.” Padahal kalau kamu tahu cara belajarnya, semuanya bisa kamu taklukin.
1. Mulai Dari Tes yang Sesuai Tujuan
Ingat, jangan belajar semua jenis tes sekaligus. Fokus dulu ke satu. Misalnya kamu pengen kerja di perusahaan Jepang yang butuh TOEIC, ya fokus aja ke soal-soal TOEIC dulu. Jangan kebanyakan ngikutin tips TOEFL atau IELTS yang nggak relevan.
2. Rajin Latihan Listening dan Reading
Soal-soal listening biasanya jadi momok. Tapi itu bisa dilatih kok. Kamu bisa mulai dengerin podcast bahasa Inggris, nonton film tanpa subtitle, atau dengerin berita internasional. Buat reading, kamu bisa baca artikel-artikel ringan dulu, terus naik ke teks akademik.
3. Jangan Skip Writing dan Speaking
Banyak yang ngeremehin bagian speaking dan writing. Padahal dua bagian ini sering banget jadi penentu skor. Coba latihan ngomong sendiri depan kaca. Atau rekam suara kamu lalu evaluasi. Untuk writing, coba tulis esai atau cerita pendek, lalu minta orang lain buat koreksi.
4. Ambil Simulasi Ujian
Sebelum ambil tes sungguhan, mending kamu ikut simulasi dulu. Biar kamu tahu ritme soalnya kayak apa. Simulasi juga bikin kamu nggak kaget sama waktu dan tekanan saat ujian.
5. Belajar di Tempat yang Terpercaya
Kalau kamu pengen bimbingan yang lebih terarah dan nggak buang-buang waktu, kamu bisa daftar kelas persiapan tes di tempat belajar bahasa Inggris terpercaya. Salah satu yang bisa bantu banget adalah Fluent Course.
Sering kali, belajar buat TOEFL, IELTS, atau TOEIC terasa berat karena harus nyiapin waktu, tenaga, dan biaya. Tapi, anggap aja ini investasi jangka panjang buat masa depan kamu.