Perbedaan kata-kata bahasa Inggris yang memiliki arti yang sama dalam bahasa Indonesia – Hello English learners! Ketika sedang belajar bahasa Inggris terkadang kita menemukan perbedaan kata-kata bahasa Inggris yang memiliki arti yang sama dalam bahasa Indonesia. Hal ini biasanya membuat English learner kebingungan, terutama penggunaannya dalam kalimat. Nah, di artikel kali ini aku akan memberikan contoh dan penjelasan tentang beberapa kata dalam bahasa Inggris yang arti bahasa Indonesianya itu hampir mirip-mirip.
Berikut penjelasan lebih dalamnya. Let’s get started!
1. Hear and listen
Hear dan listen, arti dari kedua katanya sama-sama mendengar, tapi hear itu lebih seperti sekedar mendengar sesuatu, kalau listen itu kamu bener-bener mendengarkan apa yang sedang dikatakan atau bisa dikatakan menyimak. Jadi listening itu lebih aktif.
Contohnya, “I listened to the podcast”, jadi kamu mendengar itu tapi kamu juga menyimak apa yang sudah dikatakan. “My boyfriend isn’t a good listener” bukan pendengar yang baik seperti cuma sekedar mendengar sebuah suara gitu. Contoh lain yang mendengar tapi tidak disimak, “I heard some noises”, “I heard the stores are about to open”.
2. Wish and hope
Yang kedua adalah kata Wish dan Hope, jadi sebenarnya kedua kata ini artinya sama-sama berharap dalam bahasa Indonesianya, tapi artinya sedikit berbeda. Hope itu adalah harapan inginkan yang akan terjadi di masa depan. Seperti contohnya, “I hope your wishes will come true”. Aku harap, harapan-harapan kamu akan realisasi. Hal itu biasanya disertakan dengan future tense, “I hope you will get better soon”, “I hope you will pass the test”, “I hope it doesn’t rain tomorrow”, atau “I hope it will not rain tomorrow?
Sebenarnya keduanya memiliki arti yang sama tapi kalau wish itu adalah sesuatu yang kamu harapkan yang kecil kemungkinannya itu akan terjadi atau sesuatu yang ingin kamu harapkan di masa lalu tapi nggak akan pernah terjadi. Kemungkinan untuk itu terjadi sangatlah kecil. Contoh lainnya adalah “I wish I were taller”, “I wish you were here”.
3. Sound, noise, and voice
Sound, noise, dan voice semuanya itu memiliki arti sebagai suara tapi juga ada bedanya jadi sound itu secara umum hanya suara yang kamu bisa dengar. Itu semua sebuah bunyi seperti the sound of birds chirping in the morning, the sound of people clapping, the sound of guns. Dan artinya adalah suara-suara burung di pagi hari, suara orang-orang bertepuk tangan, suara tembak-tembakan. Sedangkan kalau noise itu adalah dalam bahasa Inggrisnya “an unwanted sound” atau suara yang tidak diinginkan. Karena ada sifat negatifnya. Suara yang sangat nggak mengenakkan dan sangat mengganggu.
Intinya adalah ketika sebuah suara itu mengganggu itu kamu bilangnya noise, ketika suara itu cuma suara itu yang terdengar itu dibilangnya sound. Seperti kalau orang asing mendengar suara keras dia akan berkata “what is that noise?”, Suara itu maksudnya mengganggu. Noise itu juga bisa menjadi sebuah adjective. Contohnya “she is so noisy” yaitu dia berisik banget. Voice itu adalah spesifik suara yang dikeluarkan dari seseorang. Contoh kalimatnya seperti, she has a nice voice, dia punya suara yang bagus. What happened to your voice, apa yang terjadi dengan suara kamu.
4. Study and learn
Kedua kata ini memiliki arti mempelajari sesuatu. Tapi ada sedikit perbedaan. Study untuk mendapatkan pengetahuan atau lebih ke mempelajari teori, sedangkan learn lebih mempelajari melalui praktek atau mempelajari sesuatu untuk mendapat kemampuan/skills. Coba menurut kamu apa bedanya studying English dengan learning English? Jadi studying English itu, maksudnya kamu mempelajari bahasa Inggris atau lebih kalian mempelajari teorinya mempelajari suaranya mempelajari struktur kalimat ataupun penataan kata-katanya. Kalau kamu Learning English, kamu itu sedang mempelajari bagaimana mempraktikkan bahasa Inggris, bagaimana berbicara bahasa Inggris.
Baca juga: Cara Termudah Belajar Bahasa Asing Berdasarkan Teori Comprehensiblle Input
Contohnya, I study English at college, saya belajar bahasa Inggris di Kampus. Kalau learning English itu maksudnya kamu belajar untuk ngomong bahasa Inggris. I studied English, but I didn’t learn how to speak English, Aku belajar bahasa Inggris, saat aku kuliah tapi aku nggak belajar bagaimana cara ngomongnya. Learning itu bisa dalam bentuk apa aja kalau study itu benar-benar mikir bagaimana mendapatkan pengetahuan tentang hal tersebut. I’m learning how to sing, I’m learning how to drive, aku belajar dengan praktek menyanyi. Drive ini learning how to drive itu kamu belajar menyetir, sedangkan kalau studying how to drive itu kamu lebih duduk untuk mempelajari dalam buku, untuk menyetir tuh bagaimana, mungkin kamu mempelajari aturan-aturannya dan lain-lain.
5. House and home
House dengan home ini sebenarnya lebih mudah, house dengan home itu sama-sama memiliki arti rumah tapi, house itu tuh lebih bangunan fisik sebuah rumah. Home itu lebih bagaimana kamu merasa seperti di rumah lebih seperti sebuah perasaan, biasanya contohnya seperti ini, I just bought another house for investment purposes, aku baru beli suatu rumah untuk investasi. I don’t feel ‘at home’ in my new house, aku tidak merasa seperti di rumah aku merasa seperti aku tidak merasa nyaman di rumah baru aku. I feel at home when I’m with you, aku merasa nyaman sama kamu.
6. Effect and affect
Effect dengan affect adalah dua kata yang memiliki perbedaan yang bahkan native speaker-nya pun masih sering bingung kalau misalnya mereka menulis terkadang suka salah kata. Affect adalah kata kerja yang berarti mempengaruhi, sedangkan effect adalah kata benda dan itu artinya dampak. Contohnya seperti, Kamu berteman dengan Budi, dan dia hobinya makan, Budi Itu mempengaruhi kamu jadi suka makan, efeknya kamu jadi gendut. Your friend, Budi, likes to eat. He affected my eating habit, the effect of that I got fatter.
Sebenarnya masih banyak lagi kosakata bahasa Inggris yang memiliki arti mirip-mirip. Kamu bisa terus pelajari hal itu dengan sering membaca buku bahasa Inggris atau pun menonton film berbahasa Inggris. Dari sana kamu akan terus terekspos dengan bahasa Inggris. Tapi, kalau kalian ingin lebih terfokus untuk terus meningkatkan English skill-mu, akan lebih baik lagi jika kalian memiliki tutor yang nantinya akan membimbing kamu dalam mencapai goal kamu. Untuk bisa mendapatkan tutor yang nantinya akan menjadi language partner kamu, kamu bisa mengikuti kursus bahasa Inggris online terbaik. Cari tahu dan teliti lembaga kursus yang memakai metode terbaik, metode yang terfokus terhadap comprehensible input.
Memastikan Lembaga kursus yang benar-benar menggunakan metode yang efektif adalah Langkah yang harus lewati dengan hati-hati. Jangan sampai kalian mengulangi kesalahan yang sama, yaitu Ketika kalian berada di bangku SMP atau SMA, hanya duduk mendengarkan guru kalian bicara. Jarang praktik dan seringnya hanya mengerjakan soal grammar di buku.
Saya merekomendasikan lembaga kursus Fluentz di mana lembaga pelatihan bahasa asing ini yang berkantor di Jakarta Pusat. Fluentz melayani kelas offline dan online di seluruh Indonesia. Fluentz menerapkan metode NFP (Natural, Fast and Powerful). Kami mengembangkan metode ini dari teori language acquisition-nya Stephen Krashen, seorang fakar Bahasa yang buku-bukunya menjadi acuan dalam studi-studi tentang bahasa. Beliau menyatakan dalam mempelajari Bahasa baru harus fokus pada comprehensible input yaitu fokus pada pertukaran meaningful messages, practice and repetition. Dan itu menjadi satu-satunya cara yang mudah dan praktis untuk menjadi fasih berbahasa. Silahkan cek website-nya Fluentz ataupun kamu bisa menghubungi CS nya di nomor +62 813-7645-4665.