Halo English learners! Bagaimana progress belajar bahasa Inggris kamu sekarang? Dalam trek yang bagus dong? Hehe. Di artikel kali ini kita akan memberikan penjelasan dan cara penggunaan to be. Dalam bahasa Indonesia tidak ada istilah to be dan biasanya mengartikan to be sebagai “adalah”. Namun, dalam bahasa Inggris posisi to be adalah salah satu yang sangat penting, karena berkaitan dengan subjek dan predikat. Serta banyak jenis kalimat dalam bahasa Inggris menggunakan to be. Lalu, bagaimana cara penggunaanya? Untuk lebih jelas lagi, mari simak langsung penjelasannya dan cara penggunaan to be lengkap di bawah ini.
Pengertian dan Cara Penggunaan To Be
To be dalam kalimat pada dasarnya berfungsi sebagai penghubung antara subjek dengan predikat. Kita tahu to be dalam bahasa Inggris adalah is, am, are, was, were, be, being, dan been. To be sangat sering digunakan dalam English grammar. Dalam penggunaannya, ada 2 macam-macam to be, yaitu bisa digunakan sebagain kata kerja utama (main verb) atau kata kerja bantu (auxiliary verb).
Fungsi 1: Sebagai Main Verb
To be sebagai main verb dapat berarti “keberadaan (exist)” atau “terjadi (happened)” serta menjelaskan mengenai kondisi yang tetap, misalnya nama, tempat, sifat, dan sebagainya. Karena biasanya to be ditempatkan antara subjek dengan kata sifat, subjek dengan kata keterangan dan subyek dengan kata benda. Bisa kita lihat contoh berikut ini:
-
-
- I am here. (Saya “berada” di sini.)
- The meeting was in Jakarta. (Rapat “terjadi” di Jakarta.)
- Sheila is shy. (Sheila “sifatnya” pemalu)
-
Fungsi 2: Sebagai Auxiliary Verb
Penggunaan to be yang lain adalah sebagai ata bantu atau auxiliary verb, yang memiliki fungsi untuk menjelaskan hal yang sedang terjadi atau yang sedang dilakukan,
-
-
- She is working at home. (Dia sedang bekerja di rumah.)
- Adam was painting the wall at noon, yesterday. (Adam sedang mengecat tembok kemarin siang)
- He has been working for 2 hours. (Dia telah sedang bekerja selama 2 jam.)
-
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan to be “is” dan “was” membantu melengkapi kata kerja working dan painting yang menjadikan memiliki arti “sedang”.
Bentuk To Be dalam Bahasa Inggris
Simple Present dan Past Tenses
Kata kerja to be paling sering digunakan adalah dalam simple present dan simple past tense (bentuk lampau). Tenses-tenses ini juga masing-masing menggunakan kata khusus mereka sendiri untuk to be, tergantung pada orang dan jumlah subjeknya. Berikut list penggunaan subjek dan to be nya.
Simple present tense
| Singular | Plural | |
| First person | (I) am | (we) are |
| Second person | (you) are | (you) are |
| Third person | (he/she/it) is | (they) are |
Simple past tense
| Singular | Plural | |
| First person | (I) was | (we) were |
| Second person | (you) were | (you) were |
| Third person | (he/she/it) was | (they) were |
To be dari simple present dan simple past tense juga digunakan sebagai auxiliary verbs untuk membuat present continuous dan past continuous tenses, yang menunjukkan tindakan yang sedang berlangsung atau berkelanjutan.
Seperti halnya dengan tenses lainnya, dalam continuous tenses, to be masih dikonjugasikan untuk disesuaikan dengan subjeknya. Verb utama dari kalimat muncul setelah to be dan selalu dalam bentuk present participle (bentuk – ing), terlepas dari subjeknya.
[to be] + [v-ing]
Present continuous menggunakan kata kerja simple present tense to be (am, are, dan is):
-
-
- We are playing chess right now. (Kami sedang bermain catur sekarang.)
-
Past continuous menggunakan simple past (was dan were):
-
-
- We were playing chess for hours yesterday. (Kami sedang bermain catur selaman berjam-jam kemarin.)
-
Simple Future dan Modal Forms
Future tenses tidak berkonjugasi (penyesuaian verb dengan subjek) menjadi seperti past dan present. Simple future tense menggunakan modal verbs will, dan semua modal verbs menggunakan bentuk bare infinitive (bentuk dasar) dari kata kerja utama, apapun subjeknya. Bare infinitive dari to be hanyalah be, tanpa to. Simple future tense dengan to be terlihat seperti contoh di bawah ini:
-
-
- I will be in New York tomorrow. (Saya akan berada di New York besok.)
-
Bentuk future continuous tense menggunakan to be sebagai kata bantu verb utama.
-
-
- I will be flying to New York at this time tomorrow. (Saya akan sedang terbang ke New York pada waktu ini besok.)
-
Kita menggunakan bare infinitive ‘be’ dengan semua modal verbs, seperti can, should, might, atau must. Cukup tambahkan be setelah modal verb atau setelah kata negatif jika kalimatnya negatif.
-
-
- You can be anything if you try. (kamu bisa menjadi apa saja jika kamu mencoba.)
- He must be tired after that. (Kamu pasti capek setelahnya.)
- Corruptors should not be in Indonesia. (Para koruptor tidak seharusnya ada di Indonesia)
-
Baca juga: Cara menggunakan Future Continuous Tense
Present Participle (V-ing)
Verb pada umumnya bisa diubah ke dalam bentuk present participle (V-ing), seperti work – working. Nah, ternyata ada bentuk ini untuk to be, yaitu being. Di mana kata being ini menjelaskan bahwa sesuatu sedang terjadi sementara atau ‘sedang menjadi’. Perhatikan contoh di bawah ini:
-
-
- Don’t listen to me: I am being paranoid. (Jangan dengarkan saya, saya sedang parno.)
-
Tetapi kita umumnya menghindari penggunaan to be sebagai verb utama di future continuous. Jadi, dalam konteks ini simple future tense lebih tepat penggunaannya. Simak contohnya di bawah ini:
[SALAH] I will be being hungry tomorrow.
[BENAR] I will be hungry tomorrow.
Past Participle
[have/has] + [been]
Bentuk past participle dari to be adalah been, digunakan jika to be sebagai verb utama dalam perfect tense.
Present perfect tense menggunakan have atau has, sedangkan past perfect menggunakan had:
-
-
- I have been tired since my first day of school. (Saya lelah sekali sejak hari pertama sekolah.)
- It had been a bad day even before it started raining. (Sudah menjadi hari yang buruk sebelum mulai hujan.)
- He has been joined the most popular team in Europe since 3 months ago. (Dia telah bergabung dengan tim terpopuler di Eropa sejak 3 bulan yang lalu.)
-
Aturan To Be dalam Grammar
1. Subject-Verb Agreement
Semua kata kerja harus sesuai dengan subjeknya, sesuatu yang disebut dengan subject-verb agreement. Jadi jika subjeknya adalah orang pertama dan tunggal (I), kata kerjanya harus orang pertama dan tunggal (am).
[SALAH] Felipe am class president.
[SALAH] Felipe are class president.
[BENAR] Felipe is class president.
Sebagian besar regular verb berubah hanya untuk subjek orang ketiga tunggal dalam present tense, tetapi to be lebih rumit karena memiliki lebih banyak bentuk daripada kata kerja lainnya.
Salah satu bagian yang sangat sulit dari subject-verb agreement menyangkut kapan harus menggunakan there is dan there are yang akan kita bahas secara mendetail disini. Untuk meringkas, ketika kita menggunakan there, to be–nya cocok dengan jumlah kata benda setelahnya dan bukan subjeknya.
[SALAH] There is the ducks.
[BENAR] There are the ducks.
2. Negatives
Meskipun menulis negatives verbs bisa membingungkan, cukup sederhana dengan kata kerja to be. Dalam bentuk present dan past tenses, letakkan kata negatif tepat setelah to be.
-
-
- You are not my enemy. (Kamu bukan musuhku.)
- She was never on time. (Dia tidak pernah tepat waktu.)
-
Untuk future tenses, letakkan kata negatif setelah will dan sebelum bare infinitive be.
-
-
- We will not be attending. (Kami tidak akan hadir.)
-
Jangan lupa bahwa kamu bisa menggunakan contractions dengan to be verbs. Ini sangat umum dalam pidato.
-
-
- This isn’t my cup of tea. (Ini bukan kesukaan saya.)
- It won’t be long now. (Tidak akan lama sekarang.)
-
3. Questions
To be juga mengikuti aturannya sendiri untuk pertanyaan (kalimat tanya). Kalau kata kerja lain menggunakan auxiliary verb to do (do, does, did) untuk pertanyaan yes–no, namun to be tidak. Seperti kata kerja lainnya, to be masih muncul sebelum subjek dalam pertanyaan yes–no, meskipun digunakan sebagai auxiliary verb. Berikut contoh penggunaan dalam kalimat tanya.
-
-
- Is that allowed? (Apakah ini diizinkan?)
- Were you listening? (Apakah kamu mendengarkan?)
- Are they going now? (Apakah mereka berangkat sekarang?)
-
Contoh kalimat To Be (is, am, are, was, were, been)
Present Tense
She is a natural-born leader. (Dia adalah pemimpin alami.)
I am freezing in this outfit. (Saya kedinginan pakai pakaian ini.)
Past Tense
We were in danger without even knowing it. (Kita dalam bahaya tanpa kita ketahui.)
It was the best night of the trip. (Ini adalah malam terbaik selama perjalanan.)
Present Perfect Tense
You have been quiet tonight. (Kamu diam banget malam ini.)
Umar has been our team captain for 7 years. (Umar sudah menjadi kapten tim kami selama 7 tahun.)
Past Perfect Tense
She had been a waitress for years before they promoted her to manager. (Dia sudah menjadi pelayan selama bertahun-tahun sebelum mereka mempromosikan dia jadi manajer.)
I had forgotten the answer when I was taking the test. (Saya sudah lupa menjawab ketika saya sedang mengerjakan ujin.)
Present Continuous Tense
He is studying, so don’t bother him. (Dia sedang belajar, jadi jangan ganggu dia.)
You are being awfully suspicious. (Kamu sangat mencurigakan.)
Past Continuous Tense
We were watching TV when the earthquake started. (KIta sedang menonton TV ketika gempa mulai.)
She was being as polite as possible. (Dia sedang jadi sesopan mungkin.)
Future Tense
You will be sore after exercising with me! (Kamu akan jadi sakit setelah olahraga denganku.)
Their plane will be landing shortly. (Pesawat mereka akan mendarat segera.)
Modal Verbs
I might be wrong. (Saya mungkin salah.)
If you lived here, you would be home right now. (Jika kamu tinggal di sini, kamu akan di rumah sekarang.)
Kalimat Tanya
Is this the right room? (Apakah ini ruangan yang benar?)
Was that red light always flashing? (Apakah lampu yang berwarna merah selalu berkedip?)
Kalimat Negatif
We are not making enough progress. (Kita tidak sedang membuat kemajuan yang cukup.)
She had never been dumped before. (Dia tidak pernah sebodoh ini sebelumnya.)
Kalimat Perintah
Be a friend and pay for dinner! (Bertemanlah dan bayarin makan malam!)
Don’t be a stranger! (Jangan jadi orang asing!)
Penutup
Demikianlah pembahasan tentang to-be beserta contoh dan cara penggunaanya. Semoga kamu bisa memahami isi materinya ya teman-teman. Namun ada hal yang perlu diingat, ketika kamu belajar grammar, fokus kalian harus tetap pada penggunaanya dalam percakapan. Selain itu, memiliki partner juga akan menjadi faktor yang penting juga. Karena mereka akan membuat kamu terus menggunakan atau mempraktekan bahasa Inggris.
Nah, untuk mendapatkan itu kamu bisa mengikuti kursus. Di era ini banyak pilihan platform belajar. Termasuk belajar dengan media online. Kamu bisa mulai mencari kursus bahasa Inggris online terbaik yang dekat dengan lokasi tempat tinggalmu. Karena dengan kursus kamu akan dibimbing oleh guru atau tutor dari lembaga tersebut sampai benar-benar paham materi dan bisa berbahasa Inggris dengan lancar.
Salah satu lembaga dengan kualitas yang baik yang menyediakan hal tersebut adalah Fluentz. Di sana kamu akan mendapatkan kelas dengan tutor bersertifikat C1 dari CEFR British Council. Dan hanya menggunakan target language sebagai bahasa penyampainya, sehingga kamu mau tidak mau untuk selalu menggunakan dan mempraktekan bahasa Inggris di dalam kelas.
Finally, semoga penjelasan lengkap tentang materi to be bahasa Inggris ini bisa menjadi panduan kamu dalam belajar. Dan dalam blog ini tersedia materi lain yang bisa kamu pelajari. Terima kasih ya English learners!
