
Di usia berapakah idealnya anak mulai belajar bahasa Inggris? Pertanyaan ini bisa jadi adalah dilema bagi banyak orang tua saat ini, bagaimana tidak, bahasa Inggris sudah menjadi hal lumrah yang penggunaannya begitu masif, tak hanya orang dewasa, bahkan kita sering melihat keterampilan anak-anak kecil sekitar kita dalam menggunakan bahasa Inggris.
Melihat hal ini, tentu orang tua menjadi lebih terpacu untuk mempersiapkan skill bahasa Inggris bagi anak-anaknya kelak. Menguasai bahasa Inggris adalah modal penting untuk anak anak kita menjalani kiprahnya kelak, baik di bidang akademis, karir, maupun bisnis. Memang sebaiknya sedari kecil sudah dikenalkan pada bahasa asing.
Dalam hal memperkenalkan si kecil bahasa Inggris, ada banyak kegiatan untuk mendukung hal tersebut, bisa dengan menyuguhkan tontonan berbahasa Inggris, mengikutsertakan anak di kursus bahasa Inggris, membacakan cerita-cerita bahasa Inggris, menyekolahkan anak anak di sekolah yang berbahasa Inggris hingga mengajak mereka berbicara dalam bahasa Inggris di rumah. Masalahnya, motivasi orang tua yang besar untuk menjadikan anak anaknya piawai berbahasa Inggris terkadang mereka juga merasa khawatir, apakah di usia yang sekarang ini mereka sudah perlu mendalami bahasa Inggris. Mari kita bahas tuntas.
Hal yang harus diketahui orang tua dalam mempersiapkan Anak belajar bahasa Inggris
Berikut adalah beberapa hal yang perlu orang tua ketahui sebelum mengajak anaknya mendalami bahasa Inggris.
1. Memasuki usia 7 bulan, pada umumnya, seorang anak sudah bisa menyadari dan merespon namanya sendiri.
2. Pada usia 1 tahun, anak sudah bisa merespon instruksi dan pertanyaan singkat, seperti “sini”, “iya/tidak” “bisa?”. “mandi”, “pegang”, “mau?” dll
3. Saat memasuki usia 2 tahun, anak sudah bisa mengucapkan sepatah dua patah kata, dan memahami kalimat-kalimat singkat sederhana.
4. Saat usia anak memasuki 3 tahun, anak sudah bisa mengekspresikan keinginannya serta melemparkan pertanyaan melalui kalimat-kalimat sederhana.
Dari pemarapan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa anak-anak merupakan “fast learner” dalam menyerap bahasa. Hal ini terjadi karena anak-anak memiliki daya serap yang sangat baik. Dengan mengajak anak anak berkomunikasi, secara tidak langsung kita sedang mengajarkannya berbahasa. Mendampingi dan menciptakan suasana belajar yang santai juga termasuk solusi yang tepat. Pakar linguistik menyebut konsep ini sebagai massive input. Tehnik belajar “massive input” ini juga kami telah kami paparkan dalam artikel yang ini.
Intinya, semakin banyak anak mendengarkan kata, frasa dan kalimat bahasa Inggris, maka akan semakin besar kemungkinan anak tersebut untuk terbiasa dalam berbahasa Inggris.
Anak anak dapat dengan mudah meniru dan mempraktikkan kata/kalimat yang sering orang-orang gunakan di lingkungannya. Ini terjadi karena ciri khas seorang anak yang merupakan peniru ulung. Hal ini seharusnya menjadi keuntungan tersendiri untuk orang tua, asalkan orang tua memiliki kesediaan waktu lebih untuk menerapkan bahasa Inggris saat berinteraksi dengan anak, maka ini akan membuka ruang untuk anak agar lebih mengenal bahasa Inggris dan dapat menyerap bahasa baru dengan lebih cepat.
Apakah ada hasil riset mengenai hal ini?
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Boston College di Amerika Serikat tidak menyebutkan usia spesifik di mana anak harus diperkenalkan pada bahasa Inggris. Namun, para peneliti menyarankan bahwa anak untuk belajar bahasa asing sebaiknya dimulai sebelum anak mencapai usia 10 tahun. Hal ini didasarkan pada hasil studi terhadap 670.000 anak yang dirilis pada tahun 2018.
Penelitian tersebut menyatakan bahwa kemampuan belajar bahasa pada anak mulai menurun ketika mencapai usia dewasa dibandingkan ketika mereka masih anak-anak. Joshua Hartshorne, seorang asisten profesor psikologi di Boston College yang menjadi penulis penelitian ini, menyatakan bahwa otak dapat menyerap bahasa asing secara maksimal pada masa remaja. “Inilah mengapa orang dewasa cenderung lebih sulit dalam belajar bahasa dibandingkan dengan anak-anak,” tulisnya dalam laporan penelitian yang dirilis.
Menurut penelitian, remaja yang mempelajari bahasa Inggris sebelum usia 15 tahun memiliki kemampuan pengucapan yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang belajar setelah usia 15 tahun. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa anak yang memulai pembelajaran bahasa asing pada usia belasan tahun memiliki hasil tes kemampuan bahasa yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang memulai belajar pada usia 8 tahun.
Lalu pada usia berapa sebaiknya anak mulai belajar bahasa Inggris?
Jawaban dari usia ideal anak untuk belajar bahasa Inggris yaitu dimulai pada saat anak sudah aktif secara verbal. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan keaktifan sang anak dalam menyampaikan pesan melalui kata dan kalimat sederhana. Tanda-tanda anak sudah aktif secara verbal di antaranya: sudah mampu memahami instruksi-instruksi verbal, sudah bisa mengutarakan keinginan-keinginannya serta sudah mampu menyerap kata-kata yang biasa kita pakai. JIka tanda-tanda tersebut muncul di usia 3 tahun, maka kita sudah bisa mempertimbangkan untuk mulai mengajak sang anak mendalami bahasa Inggris sehingga dapat menguasai bahasa asing lainnya. Dan pada usia tersebut anak memiliki kemampuan alami untuk belajar bahasa dan berkembang pesat. Kami juga menyarankan bahwa pelajaran bahasa asing harus dibuat menyenangkan, hal tersebut dilakukan supaya dapat mendorong semangat anak dalam belajar bahasa.
Pada dasarnya saat anak di usia 11 tahun kemampuan belajar nya sudah mulai melemah dan cenderung orang dewasa lebih sulit belajar bahasa dibanding anak-anak. Pada periode usia 11 tahun, anak akan mengalami kesulitan belajar bahasa asing dibanding sebelum usia 11 tahun. Maka dari itu hal yang perlu dilakukan setiap orang tua adalah mulai kenalkan anak anda bahasa asing sebelum usia 11 tahun. Dan ketika anak pada usia 3 tahun, otak dapat menyerap bahasa asing secara maksimal.
Apakah dengan mempelajari bahasa Inggris, anak akan bingung dalam membedakan bahasa Inggris dan bahasa Ibu?
Pertanyaan di atas bisa jadi dilema lainnya yang muncul, tidak perlu khawatir, seorang anak memiliki keterampilan linguistik dalam menguasai beragam bahasa dengan cepat, sehingga mempelajari bahasa asing tidak akan mengurangi keterampilan anak dalam menggunakan bahasa Ibu.
Dengan pola belajar yang tepat, seorang anak bisa menjelma menjadi jenius yang mampu menyerap banyak kosakata dengan cepat. Pola belajar tepat yang dimaksud adalah dengan melibatkan anak dalam peragaan, berpartisipasi dalam suatu adegan/drama yang melibatkan tubuh, panca indra dan emosi, mendengar, turut melakukan, mencium, meraba, maka daya tangkap anak semakin tinggi. Sebaliknya, jika ruang gerak dan partisipasi anak rendah, maka daya tangkap anak tidak bisa sepenuhnya optimal.
Saya sudah mantap untuk mengajak anak saya mendalami bahasa Inggris, apa langkah selanjutnya?
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan kalau sudah mantap untuk mengajak anak belajar bahasa asing. Yaitu seperti beberapa hal di bawah ini
1. Mulai kenalkan kata-kata bahasa Inggris dan berikan instruksi-instruksi berbahasa Inggris kepada anak.
2. Bacakan buku cerita berbahasa Inggris.
3. Mulai memilah tontonan anak, tontonan berbahasa Inggris tentu lebih baik.
4. Berada di lingkungan berbahasa Inggris aktif (bisa dengan bersekolah di sekolah berbahasa Inggris, atau liburan ke negara yang berbahasa Inggris).
5. Fasilitasi dengan permainan-permainan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, seperti flash cards, pictures, magazine, drawing books, dll.
Dari ke 5 cara di atas, mungkin saja tidak semuanya orang tua dapat memenuhinya. Namun orang tua tidak perlu merasa khawatir, mengikutsertakan anak pada kursus bahasa Inggris dapat menjadi cara yang sangat efektif, mengingat kursus bahasa Inggris dapat mengcover ke 5 hal diatas.
Baca juga: Berapa Lama Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Dapat Berbahasa Inggris Secara lancar
Saat ini yang perlu Anda pertimbangkan adalah memilih kursus bahasa Inggris dengan pola belajar yang tepat. Kami menyarankan Anda untuk tempat kursus dengan kriteria:
1. Menawarkan konsep belajar student focus, untuk menjamin keterlibatan peserta kursus di setiap proses belajar.
2. Metode yang berfokus pada praktek dan mengarahkan student untuk speak English.
3. Menggunakan teaching aids yang variatif untuk mendukung minat dan semangat anak dalam mempelajari bahasa Inggris.
4. Memiliki teacher yang berpengalaman serta memiliki kapasitas yang teruji untuk mendampingi anak dalam mempelajari bahasa Inggris.
JIka saat ini Anda membutuhkan lembaga kursus bahasa asing dengan 4 kriteria seperti di atas, Fluentz adalah solusi tepat.
Fluentz adalah lembaga pelatihan bahasa asing yang berkantor di Jakarta Pusat yang melayani kelas offline dan online di seluruh Indonesia. Dan termasuk salah satu ke dalam lembaga kursus bahasa Inggris Online terbaik. Fluentz menerapkan metode NFP (Natural, Fast and Powerful). Mereka mengembangkan metode ini berdasarkan dari teori language acquisition-nya Stephen Krashen, seorang pakar Bahasa yang buku-bukunya menjadi acuan dalam studi-studi tentang bahasa. Beliau menyatakan dalam mempelajari bahasa baru harus fokus pada comprehensible input yaitu fokus pada pertukaran meaningful messages, practice and repetition. Dan Itu menjadi satu-satunya cara untuk menjadi fasih berbahasa.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai program kursus Fluentz, klik disini.